Moh Thobie Prathama
Peneliti The Reform Initiatives (TRI)
Porang semakin diperhitungkan sebagai emas baru bagi pertanian pangan di Indonesia. Pemerintah ingin mendorong usaha tanaman porang dari budidaya hingga pascapanen yang mampu menjadi komoditas baru andalan negeri ini. Porang dinilai memiliki tingkat produktivitas tinggi (20 ton/ha menurut Litbang Pertanian) dan nilai strategis untuk dikembangkan.
Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI) memaparkan bahwa karbohidrat merupakan komponen penting pada umbi porang yang terdiri atas pati, glukomannan, serat kasar, dan gula reduksi. Bahkan kandungan glukomannan yang relatif tinggi ialah ciri spesifik dari umbi porang. Glukomannan ini bisa dimanfaatkan pada berbagai industri pangan, misalnya konnyaku, shirataki, hingga sebagai bahan campuran/tambahan pada berbagai produk kue, roti, es krim, jeli, permen, selai, serta bahan pengental produk sirup dan sari buah. Selain itu, glukomannan juga dimanfaatkan oleh industri kimia dan farmasi, misalnya sebagai bahan pengisi dan pengikat tablet, bahan pelapis, bahan perekat (lem, cat tembok), penguat tenunan dalam industri tekstil, kosmetik, dan bahan pembuatan kertas yang tipis, lemas, dan tahan air.
Selengkapnya: